Tata Kelola Kolaborasi Pembangunan Literasi Masyarakat Melalui Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) di Kabupaten Magelang

Authors

  • Lailathul Indra Sari PT. Sinergi Visi Utama Author

DOI:

https://doi.org/10.70214/zpe3bj18

Keywords:

Literasi; kelola; komitmen; kolaborasi; tata; tpbis.

Abstract

Rendahnya tingkat literasi di Indonesia yang disebabkan kurangnya masyarakat dalam memahami dan mengolah informasi, sehingga membuat Perpustakaan Nasional membuat sebuah program prioritas yang dapat mengupayakan meningkatnya indeks literasi di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana proses kolaborasi dalam pelaksanaan program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat di Kabupaten Magelang. Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) tercantun dalam Peraturan Perpustakaan Nasional Nomor 3 tahun 2023. Program bertujuan untuk menjadikan perpustakaan sebagai tempat belajar sepanjang hayat dan membuat perpustakaan berfungsi sebagaimana mestinya, sehingga dengan Kegiatan produktifitas di perpustakaan yang diikuti oleh masyarakat nantinya dapat meningkatkan indeks literasi melalui kunjungan masyarakat terhadap perpustaaan, selain itu juga memberikan kesejahteraan kepada masyarakat dengan mendapatkan ilmu melalui Kegiatan pelatihan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tata kelola kolaborasi yang dijalankan dalam pembangunan literasi melalui Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS). Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakann Teknik analisis data yang berpacu pada objek penelitian teori collaborative governance Ansell and Gash. Adapun hasil penelitian ini yaitu proses kolaborasi yang dilakukan oleh Dinas Perpustakaan dengan pemangku kepentingan dipengaruhi dengan adanya komitmen yang selalu dijaga dan diperkuat oleh masing-masing Lembaga dengan memberikan partisipasi dalam bentuk anggaran, sarana dan prasarana dan narasumber untuk mengisi pelatihan. Proses pelaksanaan program yang didukung oleh pemangku kepentingan dan didasarkan pada peraturan yang berlaku sehingga pelaksanaan dapat dilakukan meskipun sedikit terkendala dalam anggaran namun pihak perpustakaan selalu mengupayakan dan menghasilkan implementasi program setiap tahunnya. Keterbukaan dilakukan dengan melakukan publikasi setiap Kegiatan yang telah dilakukan pada media sosial ataupun media cetak.

References

Gutama, P. P. B., & Widiyahseno, B. (2020). Inklusi Sosial Dalam Pembangunan Desa. Reformasi, 10(1), 70–80. doi:org/10.33366/rfr.v10i1.1834

Kurniasih, R. I., & Saefullah, R. S. (2021). Inklusi Sosial Sebagai Transformasi Layanan di Perpustakaan Daerah Karanganyar. Lentera Pustaka: Jurnal Kajian Ilmu Perpustakaan, Informasi Dan Kearsipan, 7(2), 149–160. doi:org/10.14710/lenpust.v7i2.34599

Mahdi Reza, & Andi Asari. (2020). Pemberdayaan Masyarakat oleh Perpustakaan Umum Kabupaten Magelang dalam Mewujudkan Layanan Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial. Jurnal PKS, 19(3), 255–263.

Maswakang1, Ahmad Yamin2, Z. (2023). Sistem Pengembangan Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial Sebagai Tempat Ketiga di Kabupaten Sumbawa Barat. Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 6. https://www.researchgate.net/publication/367980750_Sistem_Pengembangan_Perpustakaan_Berbasis_Inklusi_Sosial_Sebagai_Tempat_Ketiga_di_Kabupaten_Sumbawa_Barat

Moleong. (2005). Data primer, yaitu data yang diperoleh dari hasil wawancara secara dan pengamatan secara mendalam kepada para informannya. 48–61.

Oktariani, O., & Ekadiansyah, E. (2020). Peran Literasi dalam Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis. Jurnal Penelitian Pendidikan, Psikologi Dan Kesehatan (J-P3K), 1(1), 23–33.doi:org/10.51849/j-p3k.v1i1.11

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. (2023). Peraturan Perpusatakaan Nasional Republik Indonesia No 3 Tahun 2023 Tentang Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial. Perpustakaan Nasional, 2013–2015.

PT Sigma Research Indonesia. (2021). Laporan Akhir Kajian Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat 2021. v, 211 hlm.

Purwantini, A. H., Aziza, D. A., Kurniawan, A. B., Azizah, F. N., Utami, W. I., & Anggitasari, F. (2021). Optimalisasi Peran Perpustakaan Desa Donorojo Berbasis Inklusi Sosial Guna Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat. Community Empowerment, 6(3), 480–485.doi:org/10.31603/ce.4348

Swandari, N., & Jemani, A. (2023). Pengembangan Soft Skill Peserta Didik melalui Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (Studi di Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Jombang). LITERASI: Jurnal Pendidikan Guru Indonesia, 2(2), 127–147. doi.org/10.58218/literasi.v2i2.632

Widyawati, W., & Winoto, Y. (2022). Transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial pada Rumah Baca Asma Nadia. Al-Kuttab: Jurnal Kajian Perpustakaan …, October, 29–38. doi.org/10.24952/ktb.v4i1.4091

Published

2024-07-13

Issue

Section

Articles

How to Cite

Tata Kelola Kolaborasi Pembangunan Literasi Masyarakat Melalui Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) di Kabupaten Magelang. (2024). Jurnal Sosial Humaniora, 1(1), 94-111. https://doi.org/10.70214/zpe3bj18