Intervensi Psikologis pada Remaja Pasca Konflik Orang Tua dan Perceraian
DOI:
https://doi.org/10.70214/6qn6db56Keywords:
Remaja, konflik keluarga, Perceraian, Intervensi PsikologisAbstract
Perceraian orang tua merupakan salah satu peristiwa yang dapat berdampak signifikan terhadap kesejahteraan psikologis remaja. Konflik keluarga yang terjadi sebelum, selama, atau setelah perceraian dapat memicu berbagai gangguan emosional seperti stres, kecemasan, depresi, hingga penurunan harga diri. Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi dinamika intervensi psikologis pada remaja pasca konflik perceraian orang tua. Beberapa pendekatan intervensi yang dikaji meliputi terapi berbasis rasa syukur (Gratitude Cognitive Behavioral Therapy), terapi filial, terapi pemaafan (Forgiveness Therapy), dan pelatihan mindfulness. Hasil kajian menunjukkan bahwa pendekatan-pendekatan tersebut mampu meningkatkan resiliensi, regulasi emosi, dan kesejahteraan subjektif remaja. Artikel ini memberikan rekomendasi untuk implementasi program intervensi yang komprehensif, termasuk keterlibatan konselor, dukungan komunitas, serta pendidikan kepada orang tua terkait strategi co-parenting. Dengan demikian, penelitian ini diharapkan dapat menjadi panduan praktis dalam mendukung pemulihan psikologis remaja yang terdampak konflik keluarga.
References
Aristawati, A. R., Putri, A., & Pratikto, H. (2023). Forgiveness Therapy untuk Meningkatkan Self Acceptance dan Happiness pada Korban Orangtua Bercerai. Philanthropy: Journal of Psychology, 7(1), 16-33.
Azizah, R. N. (2017). Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Perkembanganpsikologis Anak. Al-Ibrah: Jurnal Pendidikan dan Keilmuan Islam, 2(2), 152-172.
Cahyani, R., & Fasikhah, S. S. (2024). Penerapan psikodrama untuk meningkatkan kompetensi emosi pada remaja dengan orang tua bercerai. Cognicia, 12(1), 31-38.
DARI, M. P., & TUA, K. (2018). Efektivitas Terapi Pemaafan Dengan Model Proses Dari Enright Untuk Membantu Remaja Korban Perceraian Dalam Memaafkan Orang Tua. Jurnal Psikologi Volume, 11(1).
Dewi, K. S., & Soekandar, A. (2019). Kesejahteraan anak dan remaja pada keluarga bercerai di Indonesia: Reviu naratif. Wacana, 11(1), 42-78.
Dianovinina, K., Surjaningrum, E. R., & Wulandari, P. Y. (2023). Kejadian hidup yang menekan bagi remaja yang memiliki gejala depresi pasca perceraian orang tua. Jurnal Psikologi Ulayat, 10(1), 151-166.
Fitria, N., Saragih, S., & Fausiah, F. (2019). Intervensi Kelompok untuk Mengatasi Reaksi Stres PascaTrauma pada Remaja Akhir yang Mengalami Perceraian Orang Tua. Syifa'MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, 3(2), 104-117.
Hermansyah, M. T., & Hadjam, M. R. (2020). Resiliensi pada remaja yang mengalami perceraian orang tua: studi literatur. Motiva: Jurnal Psikologi, 3(2), 52-57.
Makalalag, A. G. (2023). PERAN DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK (DP3A) DALAM MEMINIMALISIR PERCERAIAN DI KOTA KOTAMOBAGU. I'tisham: Journal of Islamic Law and Economics, 2(2).
Mardhatillah, F., Yendi, F. M., & Fikri, M. (2024). TINGKAT RESILIENSI REMAJA YANG ORANG TUANYA BERCERAI. Ekasakti Jurnal Penelitian dan Pengabdian, 4(1), 197-204.
Miskanik, M. (2024). Dampak Perceraian Terhadap Kepercayaan dan Prilaku Negatif pada Anak Remaja. Journal of Multidisciplinary Inquiry in Science, Technology and Educational Research, 1(4), 1833-1838.
Ningrum, P. R. (2013). Perceraian orang tua dan penyesuaian diri remaja studi pada remaja sekolah menengah atas/kejuruan di kota Samarinda. Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi, 1(1).
Putri, A., Aristawati, A. R., & Pratikto, H. FORGIVENESS THERAPY UNTUK MENINGKATKAN SELF ACCEPTANCE DAN HAPPINESS PADA KORBAN ORANG TUA BERCERAI.
Rahman, N. N., Nashori, F., & Rumiani, R. (2022). Pelatihan Kebersyukuran untuk Meningkatkan Kesejahteraan Subjektif pada Remaja yang Orangtuanya Bercerai. Proyeksi, 17(1), 100-111.
Rohmaniah, I. (2018). PENGARUH PELATIHAN ZIKIR UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA REMAJA YANG ORANG TUANYA BERCERAI.
SANTOSO, M. F., HIDAYATI, N., & HAYANI, H. (2023). DAMPAK PERCERAIAN ORANGTUA TERHADAP KONDISI PSIKOLOGIS REMAJA. Humanistik'45, 10(2), 67-76.
Sari, D. S., & Utami, M. S. (2022). Gratitude Cognitive Behavior Therapy Untuk Meningkatkan Harga Diri Remaja Korban Perceraian. Gadjah Mada Journal of Professional Psychology (GamaJPP), 8(1), 128-139.
Siregar, H. L., Fiahzia, M., Gultom, S. B., & Hasibuan, S. M. (2024). Analisis dampak perceraian orang tua terhadap psikologis remaja. Jurnal Kajian Ilmiah Interdisiplinier, 8(6), 13-20.
Soemarmi, S., Ariyanti, M. P., & Sunarmi, F. R. (2024). Filial Therapy untuk Meningkatkan Regulasi Emosi dan Empati Anak Korban KDRT dan Perceraian Orang tua. Journal of Education Research, 5(4), 4746-4752.
Suroso, U., & Arsanti, M. (2023). Perceraian dan Perkembangan Psikologis Anak: Analisis Tematis Temuan Tinjauan Literatur. Legitima: Jurnal Hukum Keluarga Islam, 5(2), 331-346.
Untari, I., Putri, K. P. D., & Hafiduddin, M. (2018). Dampak perceraian orang tua terhadap kesehatan psikologis remaja. Profesi (Profesional Islam): Media Publikasi Penelitian, 15(2), 106.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Nadhin Putri Effendi, Asyadu Rahman, Lintang Kartika Nur Afifah (Author)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang menerbitkan karyanya di jurnal ini menyetujui ketentuan berikut.
1. Penulis memegang hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama dengan karya yang dilisensikan secara bersamaan di bawah Lisensi Internasional Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 . yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya tersebut dengan pengakuan atas kepengarangan karya dan penerbitan awal dalam jurnal ini.
2. Penulis dapat membuat pengaturan kontraktual terpisah dan tambahan untuk distribusi non-eksklusif versi terbitan jurnal dari suatu karya (misalnya, mengunggahnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awal dalam jurnal ini.
3. Penulis diizinkan dan didorong untuk mengunggah karya mereka secara daring (misalnya, di repositori institusi atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena hal ini dapat mengarah pada pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih banyak dari karya yang diterbitkan (Lihat Dampak Akses Terbuka).

:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4550198/original/016488700_1692862388-cover.jpg)








